Banyak  orang mengelak bertanggung jawab,  karena memang lebih mudah menggeser  tanggung jawabnya, daripada berdiri  dengan berani dan menyatakan dengan  tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang  dengan  melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh  karena  itulah muncul satu peribahasa, “lempar  batu sembunyi tangan”.  Sebuah peribahasa yang mengartikan  seseorang yang tidak berani  bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri,  sehingga dia membiarkan  orang lain menanggung beban tanggung jawabnya.  Bisa juga diartikan  sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan  suka mencari “kambing  hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari  perbuatannya yang  merugikan orang lain.
Sebagian  orang, karena tidak bisa  memahami arti dari sebuah tanggung jawab;  seringkali dalam kehidupannya  sangat menyukai pembelaan diri dengan  kata-kata, “Itu bukan salahku!”  Sudah terlalu banyak  orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya  untuk menghindari  tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain,  daripada mau  menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi  tantangan  apapun di depannya.
Banyak   kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak   bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan   berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh  sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang  yang  mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan  keuntungan  dari sikapnya itu.
Dan  gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering  didukung oleh lingkungan  dekatnya, teman-temannya, anak buahnya,  atasannya, anak kandungnya,  bahkan didukung oleh istri atau suaminya.  Anda bisa lihat, misalnya,  korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar  orang-orang di lingkungan  dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka  semua pasti ikut merasakan  hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.  Apakah dunia kita ini  sudah dekat dengan kiamat?
Cobalah  kita pahami, kalimat mulia  berkaitan dengan tanggung jawab, di bawah ini:
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Hmm bisa salah satu contohnya itu saya sendiri
saya bekerja tapi saya masih melanjutkan kuliah, dengan tujuan ingin mencapai gelar srata satu, itu yang membiayai adalah orang tua dan saya harus bertanggung jawab atas pilihan saya menjalankan keduanya sekaligus, di samping pekerjaan saya juga butuh waktu yang lama dan tidak bisa di sambi oleh tugas2 kuliah yang berjibun, jadi saya harus mengorbankan waktu istirahat malam saya untuk sebuah tugas kuliah...karna biaya kuliah dari orang tua jadi saya memperioritaskan kuliah saya, tapi saya tetap bertanggung jawab atas pekerjaan saya yang telah saya pilih.
semoga cerita saya menjadi bahan pertimbangan yang matang dalam pentingnya sebuah tanggung jawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar